Panduan Praktis Investasi/Trading di IDX - Revisi

Panduan Praktis Investasi/Trading di IDX (Edisi Revisi)

1. Saham big caps penggerak market yang memiliki kinerja baik layak dikoleksi untuk jangka panjang, seperti: UNVR, ADRO, ASII, BMRI, BBCA, BBRI, INDF, CPIN, AALI, dsb. (Lihat halaman 15 Perusahaan kapitalisasi terbesar di IDX)

2. Saham IPO Big Caps layak dikoleksi dalam waktu lama, sementara saham IPO mid caps sinpan kurang dari seminggu, setelah menikmati untung. Tidak disarankan untuk pemula.

3. Perhatikan beberapa istilah seperti 'Always sell on Friday'. Umumnya jumat adalah awal ketidakpastian sabtu dan minggu. Apapun bisa terjadi, seperti bencana alam dsb. Bila DOW jumat ditutup turun maka akan menekan IHSG pada hari Senin. Alasan lain adalah taking profit untuk menikmati liburan. Jadi sebaiknya mengurangi posisi bagi trader pada hari Jum'at. Atau 'Get out in May and stay away'. Ada kebiasaan bulan Juni atau Juli akan terjadi penurunan saham. (Mungkin para Bos sedang libur musim panas di pantai.. menikmati keuntungan). Jadi kadang-kadang bagus juga untuk memegang cash daripada saham. Tidak harus sepanjang waktu memegang saham.

4. Menjelang libur panjang. Umumnya saham sektor Consumer seperti UNVR, INDF, dsb, jelang lebaran akan naik. Jadi bagus untuk dikoleksi menjelang lebaran, dan dijual ketika sudah akan liburan. Atau jelang akhir tahun, liburan Natal. Harga saham cenderung bergerak naik. Ada kebiasaan index ditarik naik sehingga lebih tinggi dari penutupan tahun sebelumnya.

5. Saham big caps atau mid caps layak dikoleksi saat ada rumor atau pelaksanaan buy back. karena akan mengurangi jumlah saham yang beredar di market sehingga berpotensi untuk naik. Namun jika pelaksanaan buyback dilakukan dalam jangka panjang, sebaiknya dikoleksi pelan-pelan. Karena ada kecenderungan selama masa buyback, harga cenderung stagnan dan tidak akan naik dengan cepat.

6. Saham big caps komoditas, seperti batu bara, gas dan cpo, layak dikoleksi jika trend pasar bullish, karena biasanya mengikuti kenaikan harga minyak dunia. Contohnya PTBA, PGAS, ADRO, AALI, LSIP, SGRO, SIMP, INCO, TINS, ANTM, dsb

7. Saham big caps atau mid caps yang terlalu cepat pertumbuhannya akan membuatnya menjadi kurang liquid sehingga melakukan stock split. Saham-saham ini layak dikoleksi karena biasanya harga akan kembali naik.

8. Sebaiknya menjual saham saat terdengar rumor atau menjelang pelaksanaan Rights issue, karena jumlah saham yang beredar semakin banyak akan membuat harga saham turun.

9. Jangan tergoda saham 50 perak.. karena bisa terkena stock reverse.

10. Saham big caps (dengan kinerja baik) yang sudah turun banyak (sudah turun di atas 15%), layak dikoleksi karena biasanya lebih cepat untuk rebound.

11. Hati-hati dengan rumor akuisisi. Biasanya hanya cara bandar menggoreng saham.

12. Perhatikan volume transaksi, apakah trend sehat atau tidak. kenaikan atau penurunan harga yang tidak diikuti oleh volume yang tinggi merupakan trend yang tidak sehat. Kenaikan volume juga bisa menandakan kepanikan market atau akan adanya pembalikan arah.

13. Emiten yang rajin bagi deviden layak dikoleksi untuk jangka panjang, terutama saham plat merah. Namun biasanya setelah pembagian deviden akan terjadi penurunan harga untuk jangka pendek.

14. Perhatikan suku bunga bank dan data inflasi yang dirilis tiap bulan, karena akan mempengaruhi harga saham. Misalnya suku bunga turun maka sektor properti, industri, dan konsumen mungkin meningkat. 

15. Koleksi saham yang PER-nya masih dibawah rata-rata industri atau perusahaan lain di sektor yang sama, dengan syarat laba perusahaan terus meningkat, utang rendah dan mengalami pertumbuhan.

16. Perhatikan sejarah dari saham. Karena perilaku dari suatu saham cenderung sama dari waktu ke waktu. Apakah kenaikan drastis atau pelan, perhatikan polanya, baik harian maupun mingguan, untuk memudahkan anda mengetahui trend yang sedang berlangsung. Trend dapat dibaca melalui analisa teknikal. (Dapat dibaca di beberapa materi analisa teknikal yang disertakan dalam blog ini)

17. Perhatikan siklus industri (rotasi sektoral), karena pergerakan saham biasanya memiliki siklus yang berulang. Pergerakan saham juga biasanya berbarengan dengan saham lain di sektor yang sama.

18. Fokus pada saham-saham tertentu yang anda familiar juga bisa membuat anda lebih gesit membuat keputusan kapan untuk masuk dan keluar dari market.

19. Disiplin dengan trading plan anda jika anda seorang trader, atur Capital Management anda dengan baik. Karena Capital anda adalah benteng pertahanan anda.

20. Tidak ada TA dan FA yang bisa memprediksi market dengan tepat 100%. FA digunakan untuk memilih saham apa yang baik, dan TA digunakan untuk memilih kapan waktu yang baik untuk masuk dan keluar dari pasar. Jadi pilih saja beberapa metode TA yang cocok dengan anda. Misalnya pergerakan saham Big Caps pada umumnya bisa dibaca dengan Fibonacci Retracement digabungkan dengan Bollinger Band dan Stochastic dengan baik. Walaupun TA sering salah, tapi jika konsisten digunakan, akan lebih sering benar. Jadi terus waspada dan ikuti saja trend.. because Trend is Our best Friend in market..
 
Disclaimer. Panduan ini hanya saya rangkum dari pengamatan dan pengalaman yang di-share oleh para senior pada umumnya, bukan panduan mutlak.